Beberapa aturan dalam program Pascal :
• Akhir sebuah program Pascal ditandai dengan tanda baca titik (.) setelah END yang paling akhir.
• Tanda titik koma ( merupakan pemisah antar instruksi satu dengan lainnya.
• Beberapa statement boleh ditulis menjadi satu baris dipisahkan dengan tanda baca titk koma (
Contoh : simpan := akhir; akhir := simpan + awal;
• Baris komentar diletakkan diantara tanda (* dan *) atau diantara tanda { dan }
Contoh :
Var rerata : real; (*nilai rata-rata*)
Nil1 : real; {nilai ujian}
Komponen Dasar Program Pascal
Pola susun bahasa Pascal dibentuk dengan menggunakan komponen bahasa pemrograman yang umum, yaitu :
1. Simbol Dasar
2. Reserved Word (kata pasti)
3. Identifier (penyebut)
1. Simbol Dasar.
Simbol dasar terdiri atas :
a.Simbol huruf, yaitu huruf A sampai dengan Z atau a sampai dengan z.
(huruf besar dan kecil).
b.Simbol angka atau digit yaitu : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
c.Simbol khusus, yaitu
+ - * / ; := , ‘ = < > <= >= <> : { } ( ) [ ]
2. Reserved Word (kata pasti)
Reserved
Word adalah suatu kata yang secara mutlak tidak boleh diartikan lain
dan harus digunakan sebagaimana yang telah didefinisikan atau ditentukan
kegunaanya oleh bahasa Pascal. Reserved word ini tidak boleh
didefinisikan ulang oleh pemakai, sehingga tidak dapat dipergunakan
sebagai pengenal (identifier)
Reserved Word ini jumlahnya berbeda untuk masing-masing bahasa Pascal.
Contoh beberapa reserved word yang telah didefinisikan oleh bahasa pascal antara lain :
3. Identifier (sebutan/pengenal)
Identifier
merupakan sebuah kata yang digunakan sebagai nama atau sebutan terhadap
sesuatu didalam program. Pemakai dapat mendefinisikan sendiri suatu
nama sebagai identifier.
Identifier ini terdiri atas :
1. Identifier Standar, yaitu identifier yang telah didefinisikan oleh bahasa pascal.
Contoh dari Identifier standar ini antara lain:
2. Identifier Non Standar; yaitu identifier yang didefinisikan oleh pemakai bahasa pascal; misalnya;
3. nama suatu program
4. nama suatu konstanta
5. nama suatu variabel
6. nama suatu procedure
Identifier ini bebas, tetapi dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
7. terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Huruf besar dan huruf kecil dianggap sama.
8. Tidak boleh mengandung blank.
9. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah.
10. Panjangnya bebas, tetapi hanya 63 karakter pertama yang dianggap signifikan.
Contoh :
2.3. Jenis – jenis data
Jenis – jenis data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain yaitu:
INTEGER
Jenis data ini terdiri atas integer positif, integer negatif dan nol. Merupakan nilai bilangan bulat.
Pada TURBO PASCAL jenis data ini di bagi atas beberapa bagian, yaitu :
Operator Integer terdiri atas : + , - , * , / , DIV dan MOD
Contoh :
Var
Jumlah : byte;
Begin
Jumlah := 200;
WriteLn(‘Nilai JUMLAH = ‘,Jumlah);
End.
Hasilnya bila dijalankan :
Nilai JUMLAH = 200
REAL
Penulisan
untuk jenis data ini selalu menggunakan titik desimal. Nilai konstanta
numerik real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38 dengan mantissa
yang signifikan sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat.
Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh :
123.45
12345. ( salah, titik desimal tidak boleh dibelakang )
12E5
12E+5
-12.34
.1234 ( salah, titik desimal tidak boleh dimuka )
Pada TURBO PASCAL, jenis data ini dibedakan atas :
Operator untuk jenis data ini terdiri atas : + , - , * dan /
KARAKTER
Yang
dimaksud dengan jenis data ini adalah karakter tunggal atau sebuah
karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal, seperti misalnya
‘A’,’a’,’!’,’5’ dsb.
Dasarnya adalah ASCII CHARACTER SET.
Misalnya : 032 pada tabel ASCII CHARACTER SET menunjukkan karakter.
STRING
Nilai
data string merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara
tanda petik tunggal. Nilai data string akan menenpati memori sebesar
banyaknya karakter stringnya ditambah dengan 1 byte. Bila panjang dari
suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap
panjangnya adalah 255 karakter.
Contoh :
Var
Kampus : string[10];
Begin
Kampus := ‘Gunadarma’;
Write(Kampus);
End.
BOOLEAN
Jenis data ini mempunyai nilai TRUE atau FALSE.
Operator untuk jenis data ini adalah :
1. Logical Operator, yaitu : NOT, AND dan OR
2. Relational Operator, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan = \
JENIS DATA NON-STANDARD (USER DEFINED)
1. ENUMERATED.
Jenis
data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut dimana setiap
identifier tersebut dianggap sebagai suatu individual data item (elemen
data yang berdiri sendiri).
Pada saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus menuliskan semua elemen-elemennya.
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = (data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh :
TYPE hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
TYPE warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah
jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita dapat
mendeklarasikan suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data
ini.
Misalnya :
TYPE nama_hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
VAR libur : nama_hari;
Fungsi standar yang dapat digunakan pada jenis data ini adalah :
PRED, SUCC dan ORD
Misalnya :
PRED (sel) = sen
SUCC (sen) = sel
ORD (sen) = 0
ORD (sel) = 1
2. SUB-RANGE.
Jenis data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang mempunyai urutan..
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
Contoh :
1. TYPE jam_kuliah = 1 .. 10;
tanggal = 1 .. 31;
abjad = ‘A’ .. ‘Z’;
2. TYPE bulan = (jan,feb,mar,apr,mei,jun,jul,agt,sep,okt,nov,des);
hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
ata = agt .. jan;
pta = feb .. jun;
hari_kerja = sen .. jum;
TANDA OPERASI
Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal dikelompokkan ke dalam 9 kategori, yaitu
1. Assignment operator.
2. Binary operator.
3. Unary operator.
4. Bitwise operator.
5. Relational operator.
6. Logical operator.
7. Address operator.
8. Set operator.
9. String operator.
Assignment operator
Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=).
Contoh :
A:=B;
Binary operator
Digunakan
untuk mengoperasikan dua buah operand. Operand dapat berbentuk
konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi
aritmatika yang berhubungan dengan nilai tipe data integer dan real.
Contoh :
15*5 hasilnya 75
20/3 hasilnya 6.6666666667E+00
20 div 3 hasilnya 6
20 mod 3 hasilnya 2
Unary operator
Operator
ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Dapat berupa unary minus dan
unary plus. Unary minus digunakan untuk menunjukkan nilai negatif, baik
pada operang numerik real maupun integer. Unaru plus adalah operator
untuk memberai tanda plus.
Contoh :
-5 +7
-2.5 +2.5
Bitwise operator
Digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer. Terdiri dari operator NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr.
Relational operator
Relational
operator digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand
dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu True atau False. Terdiri
dari operator : =, <, >, <=, >=, <>
Logical operator
Terdapat
4 buah logical operator yaitu : NOT, AND, OR dan XOR. Operator ini
bekerja dengan nilai-nilai logika, yaitu True dan False.
Set operator
Digunakan untuk operasi himpunan.
String operator
Digunakan
untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu
operator + yang digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai string.
Contoh :
Nama1 := ‘Arief ‘;
Nama2 := ‘Kurniawan’;
Nama3 := Nama1 + Nama2;
2.4. Konstanta, Variabel dan Ekspresi.
Konstanta.
Konstanta
adalah suatu identifier non-standar yang nilainya telah ditetapkan
dalam suatu program dan dideklarasikan pada bagian deklarasi.
Bagian umum deklarasinya adalah :
CONST identifier = nilai;
Contoh :
CONST phi = 3.14;
x= 2;
y = ‘S’;
Variabel.
Variabel adalah suatu identifier non-standar yang nilainya tidak tetap atau nilainya merupakan hasil dari suatu proses.
(variabel yang dimaksudkan disini sama seperti halnya arti variabel pada aljabar).
Bentuk umum deklarasinya adalah :
1. Jika hanya 1 (satu) variabel yang dideklarasikan :
VAR identifier : jenis data;
2. Jika lebih dari 1 (satu) variabel dan masing-masing memiliki jenis data yang sama :
VAR id-1, id-2, …., id-3 : jenis data;
3. Jika beberapa variabel yang berbeda jenis datanya :
VAR identifier-1 : jenis data;
identifier-2 : jenis data;
.
.
.
identifier-n : jenis data;
4. Jika variabel yang dideklarasikan berjenis data non-standar :
TYPE id = (data_item_1,data_item_2,…,data_item_n);
VAR id-v : id;
SUB-RANGE :
TYPE id = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
VAR id-v : id;
Contoh :
1. VAR x : integer;
2. VAR p,q,r : real;
3. VAR a,b : char;
m,n : boolean;
4. TYPE warna = (merah,hitam,biru,putih,kuning);
VAR x1,x2 : warna;
5. TYPE tahun = 1900 .. 1993;
VAR thn-1,thn-2,thn-3 : tahun;
Ekspresi.
Sebuah
ekspresi merupakan kumpulan dari operand-operand (seperti : bilangan,
konstanta, variabel dll) yang bersama-sama dengan operator membentuk
suatu bentuk aljabar dan menyatakan suatu nilai.
Ada 2 (dua) jenis ekspresi dalam bahasa Pascal, yaitu :
1. Ekspresi numerik / aritmatika, yaitu suatu ekspresi yang menghasilkan nilai numerik / aritmatika.
2. Ekspresi Boolean atau ekspresi logika, yaitu suatu ekspresi yang menghasilkan nilai boolean / logika (true/false).
Contoh :
1. (b * b – 4 * a * c) / (2*a) / (2 * a) ekspresi numerik, jika a,b dan c adalah bilangan (variabel bernilai numerik).
da
2. Upah < 1000.0 ekspresi boolean (“upah” alah suatu variabel bernilai real).
2.5. Input dan output (Standar I/O).
Dalam bahasa Pascal untuk keperluan input (membaca input) digunakan identifier standar READ atau READLN.
Identifier
standar ReadLn sedikit berbeda dengan Read. ReadLn digunakan untuk
memasukkan data perbaris, artinya setelah tombol Enter ditekan, maka
akan ganti baris, sedangkan Read tidak ganti baris, masih dalam baris
yang sama.
Sedangkan untuk keperluan output (mencetak output) digunakan identifier standar WRITE atau WRITLN.
Perbedaan
Write dengan WriteLn adalah bahwa Write menampilkan hasil tanpa ganti
baris dan tampilan berikutnya akan disambung dalam baris yang sama.
Sedang WriteLn digunakan untuk menampilkan tampilan perbaris, akan ganti
baris untuk tampilan berikutnya.
Bentuk umum penulisannya :
1. READ (variabel input) ;
Atau
READLN (variabel output);
2. WRITE (variabel output);
WRITELN (variabel output);
Contoh :
Var nama : string{15};
Begin nama := ‘Dewi’;
write(‘nama : ‘);
write(nama);
End.
Hasilnya :
Nama : Dewi
Contoh :
Var nama : string{15};
Begin nama := ‘Dewi”;
WriteLn(‘Nama : ‘);
WriteLn(Nama);
End.
Hasilnya :
Nama
Jumat, 11 Januari 2013
tipe data dalam algoritma pemograman PASKAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas kedatangan anda